Corat Coret

Just corat-coret... Take it easy. I'm not teaching, but I'm just learning.

Wednesday, April 26, 2006

Ah, Warcraft ku.

Setiap orang punya game favorit dan kenangan yang berbeda pula dibalik permainan satu game. Begitu pula saya. Game favorit saya adalah Heroes of Might and Magic. Saya sudah memainkannya mulai dari versi awal hingga versi IV. Tapi, saya memainkannya tanpa kenangan yang berarti. Game yang cukup memberikan kenangan indah bagi saya adalah Warcraft, khususnya Warcraft I & II.

Ada apa dengan Warcraft? Saya telah memainkan Warcraft I saat masih kuliah. Alur cerita dan speed gamenya berjalan lamban karena mungkin memang di set demikian rupa. Tidak ada grouping unit, yang ada hanya satu unit mengekor unit lainnya seperti bebek. Di Warcraft II, perubahan drastis terjadi. Desain gameboard menjadi sangat manis. Walaupun sebenarnya berdimensi 2D, namun para art desainer Blizzard mampu menghadirkan nuansa 3D. Feature bertambah banyak misalnya unit grouping dan beberapa shortcut. Alur cerita menjadi dinamis dan enak untuk diikuti, ditambah lagi dengan beberapa add-ons. Wajar jika pada tahun itu, Warcraft II mendapatkan award untuk kategori Best Game, dan game-board desainnya banyak ditiru oleh game-game lainnya.

Tapi, bukan hal diatas yang membuat game ini menjadi kenangan terindah buat saya. Ada cerita disaat memainkan game tersebut. Demi game tersebut, saya dan teman-teman kos saya berinisiatif untuk memasang jalur LAN antar kamar. Waktu itu benar-benar modal nekat. Tak punya pengetahuan dan pengalaman hanya dengan bertanya ke kiri dan kanan. Jenis sambungan yang terjangkau oleh kantong mahasiswa pada waktu itu adalah BNC yang saat ini susah sekali ditemukan. Masih hangat dalam kenangan saya, saat salah satu teman saya memasang kabel tersebut ke ethernet card, saya melihat gerakan rambut belakangnya menyentak beberapa kali karena tersetrum. Juga, saat teman saya yang lainnya membawa card 3Com yang diembat dari kantor kakaknya. Biarpun 3Com, tapi koneksinya terganggu terus makanya selalu kami caci maki karena kami berasumsi card mewah tersebut tidak kompatibel dengan NE2000 murahan milik kami.

Mungkin pada saat itu satu-satunya rumah kos yang tersambung jaringan antar kamar adalah rumah kos kami. Jangankan rumah kos, rental komputer saat itu pun masih belum memakai jaringan. Akhirnya, kami pun mengenal protokol NetBeUI (sekarang pun protokol ini sudah dihilangkan Microsoft) sebelum berpindah ke protokol IP/IPX saat kemunculan Windows 95. Saya ingat sekali saat kami menge-set IRQ dan DMA di Windows 3.11 sampai hampir putus asa karena tidak jua berhasil. Sejak jaringan sudah terinstalasi dengan baik, kami pun selalu kompak dalam membeli game. Pokoknya game yang harus dibeli adalah game yang mendukung LAN. Jadilah, berturut-turut terbeli Warcraft II, Starfcraft, Diablo dll yang membawa kami mengenal Windows 95.

Dan kenangan bertambah indah saat game tersebut dimainkan bersama-sama dalam satu jaringan. Saling bantu, saling serang, saling jegal, saling caci maki membuat cerita bertambah seru. Ada yang jago bertahan dengan membangun banyak benteng, ada yang jago menyerang, ada yang jago strategi dan ada juga yang jago mengacau. Asyik memang. Bahkan, salah satu teman kuliah saya ada yang sampai lemas lalu jatuh dari kursi dan hampir pingsan dengan hidung berdarah karena semalaman suntuk tidak tidur dan tidak makan karena terlalu masyuk dengan situasi ini.

Semua kenangan tersebut tidak saya dapatkan saat memainkan Warcraft III. Disamping sekuelnya yang terkesan "biasa", juga terasa hambar karena saya memainkan sendirian. Dan pasti, saya tak bisa berharap banyak kepada para tetangga di rumah atau rekan di kantor untuk dapat bersama-sama memainkan game ini dalam satu jaringan.

Saat ini, gairah memainkan game-game sejenis sudah sirna karena kesibukan kantor dan keluarga. Ada salah satu teman saya di era lalu itu yang sampai saat ini tetap rajin memainkan RPG, tapi kebanyakan dari mereka saya rasa sudah tidak menyentuh game sejenis lagi.

Ah warcraft, kenangan yang indah...

Wassalam

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

/body>