Corat Coret

Just corat-coret... Take it easy. I'm not teaching, but I'm just learning.

Tuesday, July 17, 2007

PNS

PNS. Langsung yang terbersit dalam benak saya:
  • seragam
  • datang menjelang siang dan ngaso dulu
  • melayani seadanya (kalo mau cepat, ya pakai fulus)
  • pulang cepat
  • selalu mengeluh kalau gaji kurang
Begitu buruknya stigma tersebut di benak saya, terlebih setelah melihat salah satu tetangga saya yang PNS dan merangkap ketua RT, selalu menyempatkan diri memancing ikan terlebih dahulu hingga menjelang siang sebelum berangkat ke kantornya. Bukan main.

Ditambah lagi dengan cerita rekan kantor yang mengurus perizinan di departemen yang dipimpin ibu Mari Pangestu. Kesan canggih tergambar begitu menginjakkan kaki di gedung departemen tersebut. Gimana tidak? Pengunjung dapat mengurus perizinan dengan menggunakan dan memasukkan data-data melalui touch screen dan begitu proses entry data telah selesai akan muncul notifikasi bahwa dokumen dan perizinan yang dibutuhkan akan selesai dalam waktu 10 hari.

Tapi kenyataan jauh dari harapan. Tepat 2 minggu kemudian, rekan saya datang lagi untuk mengkonfirmasi. Jam 10.00 WIB, pegawai yang menangani perizinan belum nongol di kantor tersebut. 30 menit kemudian, muncullah bidadari yang ditunggu-tunggu. Dasar sial, sang bidadari malah ngobrol dulu ngolor ngidul dengan rekan lainnya. Akhirnya, setelah capek ngolor ngidul barulah sang bidadari melayani dan saat ditanyakan oleh rekan saya mengenai perizinan yang dimaksud, dengan cekatan dia mencari dokumen dan dengan cekatan juga dia menjawab,

"Dokumennya belum ada pak karena belum diurus dan tidak ada datanya. 1 juta rupiah kalau mau urusannya cepat"

Gedubrraaaaakk... Ha ha ha. Information Technology berupa touch screen ternyata tak ada gunanya dan hanya sebagai penghias lobby room semata. Sang ibu menteri ternyata hanya bisa seminar kesana-kesini dan sebagai nara sumber memberi masukan ini itu, tapi kenyataannya urusan dapur di internal departemennya tak mampu diberesin.

Jadi buat saya selama kinerja pelayan publik seperti itu ya yang pantes PNS itu singkatan dari Pegawai Negeri Sontoloyo. Pantes saja selama ini negeri kita dilecehkan terus oleh negeri-negeri lain, toh para pelayan publiknya saja sudah tak perduli dengan yang namanya kehormatan.

Duh Gusti. Saya berdo'a pada Allah SWT bila masih seperti itu terus, keluarga saya dijauhkan sejauh-jauhnya dari lingkungan tak sehat tersebut agar tidak cemar darah, tubuh dan hatinya.
Saya yakin diantara para PNS itu masih banyak yang bersih hati dan niatnya sehingga mereka sadar bahwa mereka ditugaskan semata-mata untuk melayani kepentingan masyakarat karena mereka digaji dari pungutan pajak masyarakat.

Sorry Mas Joko, Pak Deny dan Holan my friend, saya sih yakin kalian adalah PNS beneran, bukan salah satu dari Pegawai Negeri Sontoloyo tersebut.

Wassalam

/body>