Corat Coret

Just corat-coret... Take it easy. I'm not teaching, but I'm just learning.

Wednesday, September 26, 2007

TV oh TV

Baru sadar lagi kalau saya itu punya blog. Dah lama juga tak di update. Ini juga sadarnya gara-gara banyak rekan di kantor yang ngebahas sinetron sahur produksinya bang Dedy Mizwar, Para Pencari Tuhan, yang ditayangkan SCTV. Kebetulan semenjak sahur pertama saya sudah nyetel sinetron apik. Karena senang dan cocok gak pindah-pindah channel lagi.

Seharusnya, seharusnya dan seharusnya, rumah produksi itu meniru bang Dedy dalam memproduksi sinetron. Sinetron tak harus melulu menyuguhkan saling iri dengki antar tokoh yang berlebihan, perebutan warisan harta, perebutan pacar di lingkungan SD hingga eksekutif muda. Diperparah lagi dengan suguhan penyiksaan dan pemfitnahan terhadap tokoh protagonisnya. Saya tak habis pikir, anak SD gitu loh, kok bisa-bisanya melakukan penyiksaan keji dan fitnah ala orang dewasa terhadap saingannya???

Saya sedikit terhibur dengan serial Si Entong, walaupun ceritanya sedikit berlebihan tapi saya salut pada TPI yang berani menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan melawan arus persinetronan saat itu yang akhirnya memicu rumah produksi lain latah berjamaah membuat serial anak-anak dalam kemasan yang hampir sama atau dalam kemasan dongeng.

Itu dari segi cerita. Dari segi akting??? Amit-amiiiiit deh. Lihat saja para aktor nya yang kalau menunjukkan kemarahan wajah di jelek-jelekin, mata di pelototin. Atau pada saat satu tokoh sedang merencanakan sesuatu, maka para aktor pun memperlihatkan wajah licik yang rasanya mau bikin muntah. Semuanya tak wajar. Tak ada bagusnya dan sama sekali tak enak ditonton. Tapi anehnya kok pada ramai-ramai bikin sinetron begitu ya????

Makanya, sudah sebulan lebih saya sudah mematikan channel-channel yang memuat tayangan sinetron yang cenderung merusak. Tak cuma itu, TV yang menayangkan film kartun anak-anak pun saya habisi. Alasannya, anak saya jadi malas bermain jika sudah nonton. Akhirnya, tinggallah MetroTV, JakTV dan TVRI yang masih menghiasi di TV saya. Tuahnya cukup terasa. Anak jadi sangat rajin membaca dan juga lebih bergaul dengan tetangga walaupun gaulnya sering dimanfaatkan buat nonton TV juga.

Namun selama bulan Ramadhan ini, untuk sementara semua channel dibuka dulu agar anak dan isteri saya semangat pas makan sahur. Dan syukurlah, selain ada Tafsir Al Misbah ada juga sinetron Para Pencari Tuhan yang ceritanya cukup nyaman diikuti. Akting para aktornya pun tak berlebihan sehingga enak ditonton.

TV oh TV. Kau kubenci tapi kurindu.

/body>